periode waktu pelaksanaan (0,00598 Kedua)
#104

Interpretation of ( Al-Hadid 1 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ [[57 ~ AL-HADID (BESI) Pendahuluan: Madaniyyah, 29 ayat ~ Surat ini dimulai dengan berita bahwa Allah disucikan oleh semua yang ada di langit dan di bumi, lalu dilanjutkan dengan keterangan tentang sebab-sebab penyucian itu, yaitu bahwa Allah adalah Pemilik kerajaan langit dan bumi, Maha Mengetahui dan bebas melakukan apa saja terhadap segala makhluk yang ada pada keduanya. Selanjutnya, disebutkan pula perintah untuk beriman kepada Allah dan membelanjakan harta di jalan-Nya. Membelanjakan harta, menurut bagian surat selanjutnya terbagi menjadi beberapa tingkat, tergantung pada faktor apa yang mendorongnya. Setelah itu, surat ini memaparkan gambaran orang-orang Mukmin di hari kiamat yang memancarakan cahaya, dari arah depan dan dari arah-arah sekitarnya. Selain itu, dalam surat ini terdapat pula gambaran tentang orang munafik yang berusaha menunggu orang-orang Mukmin itu demi mengambil sedikit dari cahaya mereka. Kedua kelompok ini dipisahkan oleh suatu pagar yang berpintu: bagian dalamnya berisi kasih sayang, sedang bagian luarnya adalah siksaan. Pembicaraan kemudian beralih kepada perintah kepada kaum mukminin untuk menundukkan hati mereka mengingat Allah dan kebenaran yang telah diturunkan (al-Qur'ân). Selanjutnya surat ini memaparkan kepada kaum mukminin itu kedudukan orang-orang yang mempercayai, baik laki-laki maupun perempuan, di sisi Tuhan dan menerangkan bahwa tempat kembali orang-orang kafir dan pendusta adalah neraka Jahîm. Ayat-ayat berikutnya berisikan tamsil tentang betapa remehnya kehidupan dunia dengan segala kesenangan yang ada di dalamnya, dan tamsil tentang betapa besarnya kesenangan dan azab akhirat. Pada bagian berikutnya, surat ini menyampaikan himbauan agar kita menjadi orang yang bersegera meminta ampunan, dan menenangkan hati dengan meyakini bahwa segala kebaikan dan keburukan yang menimpa sudah tercatat di sisi Allah, dengan harapan agar hati menjadi tunduk dan menerima ketentuan-Nya. Pada bagian selanjutnya, surat ini membicarakan masalah pengutusan dan kesinambungan para rasul, dan bagaimana mereka didukung dengan bukti-bukti, kitab-kitab dan sarana- sarana kekuatan dan bagaimana mereka berbuat untuk meluruskan umat manusia secara adil. Dan, sebagai penutup, surat ini diakhiri dengan seruan kepada umat Islam untuk bertakwa, janji untuk melipatgandakan kasih sayang, dan janji untuk mendapatkan karunia yang tidak dapat diwujudkan oleh selain Allah. Hal itu disebabkan karena karunia itu berada di tangan Allah. Dia bebas untuk memberikannya kepada siapa saja. Allah memiliki karunia yang besar.]] Semua makhluk yang ada di langit dan di bumi--manusia, hewan dan benda mati--menyucikan Allah Yang Mahaperkasa, mengatur semua urusan dengan bijaksana. ] - Interpretation of ( Al-Hadid 1 )

[ سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ] - الحديد 1

#101

Interpretation of ( An-Nisa' 92 ) in Malay by Abdullah Muhammad Basmeih - ms


[ وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَنْ يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلَّا خَطَأً وَمَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَأً فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ وَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ إِلَى أَهْلِهِ إِلَّا أَنْ يَصَّدَّقُوا فَإِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍ عَدُوٍّ لَكُمْ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ وَإِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ فَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ إِلَى أَهْلِهِ وَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ تَوْبَةً مِنَ اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا ] - النساء 92

#102

Interpretation of ( An-Nisa' 11 ) in Malay by Abdullah Muhammad Basmeih - ms


[ يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ فَإِنْ كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ وَإِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ وَلِأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ لَهُ وَلَدٌ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلَدٌ وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلِأُمِّهِ الثُّلُثُ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلِأُمِّهِ السُّدُسُ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا ] - النساء 11

#103

Interpretation of ( An-Nisa' 46 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Di antara orang-orang Yahudi ada sekelompok orang yang cenderung mengubah-ubah perkataan dari makna sebenarnya. Mereka berkata kepada Nabi mengenai diri mereka, "Kami mendengar ucapan dan kami melanggar perintah." Mereka juga berkata, "Dengarlah ucapan kami," dengan mengarahkan pembicaraan kepadamu. Mereka mengatakan pula, "Isma' ghayra musma'" (dengarlah, semoga kamu tidak mendengar apa-apa). Ungkapan ini dibuat begitu rupa sehingga seolah-olah mereka mengharapkan kebaikan kepada Nabi Muhammad saw. Padahal, sebenarnya, keburukanlah yang mereka harapkan menimpa Nabi. Mereka pun mengucapkan "Râ'inâ" (sudilah kiranya kamu memperhatikan kami) dengan cara memutar-mutar lidah. Mereka, dengan cara seperti itu, menginginkan orang lain menganggap maksudnya "undzurnâ" ("sudilah kiranya kamu memperhatikan kami") karena dengan memutar-mutar lidah ketika menyebut "râ'inâ", seolah- olah mereka memang meminta agar diperhatikan. Padahal, sebenarnya, mereka tengah mencela agama dengan mencela Nabi saw., pembawa risalah, sebagai orang yang bodoh ("ru'ûnah": bentuk nomina abstrak [mashdar] dari verba [fi'l] ra'ana yang berarti 'kebodohan'). Jika saja mereka mau bersikap jujur dengan mengatakan "Sami'nâ wa atha'nâ" (kami dengar dan kami taati) sebagai pengganti tambahan "Sami'nâ wa 'ashaynâ" (kami dengar dan kami langgar), dan mengatakan "Isma'" tanpa tambahan "ghayr musma'", serta mengganti ucapan "Râ'inâ" dengan "unzhurnâ", tentulah itu lebih baik dan lebih bijaksana bagi mereka. Akan tetapi begitulah kenyataannya, Allah menjauhkan mereka dari rahmat-Nya disebabkan oleh kemungkaran yang mereka lakukan. Dan kamu tidak mendapatkan mereka itu sebagai orang-orang yang memenuhi ajakanmu untuk beriman, kecuali sedikit saja. ] - Interpretation of ( An-Nisa' 46 )

[ مِنَ الَّذِينَ هَادُوا يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَيَقُولُونَ سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاسْمَعْ غَيْرَ مُسْمَعٍ وَرَاعِنَا لَيًّا بِأَلْسِنَتِهِمْ وَطَعْنًا فِي الدِّينِ وَلَوْ أَنَّهُمْ قَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاسْمَعْ وَانْظُرْنَا لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَقْوَمَ وَلَكِنْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا ] - النساء 46